Kamis, 10 November 2011

Diposting oleh yuli murniyanti di 21.48
 
 
 
 
 
 
i
 
4 Votes
Quantcast

Pengenalan tempat hidup ikan air tawar di habitatnya masing-masing sudah dibahas di Tabloid MM pada edisi 73, 74, 75 dan 76. Selain mengenal tempat hidupnya, mania juga harus mengetahui sosok ikan yang menjadi target. Berikut adalah beberapa jenis ikan yang sering terpancing di habitat perairan tawar.

I. IKAN BERSISIK (FAMILI CYPRINIDAE)

Ikan bersisik atau biasa disebut putihan karena sisiknya mengkilap berwarna putih merupakan famili ikan terbanyak di air tawar, sekitar 147 ikan bersisik air tawar (Kottelat, 1993) yang ada di Indonesia, mulai dari ikan yang berukuran 1 meter (ikan tambra) sampai hanya seujung jari, seperti ikan wader. Bagi orang awam, semua ikan ini dianggap putihan terutama saat masih berukuran kecil (10-15 cm), padahal mereka jelas-jelas ikan yang berbeda. Untuk mengetahuinya memang dibutuhkan deskripsi ikan tersebut (setidaknya gambar). Inilah rincian singkat beberapa ikan yang sering terpancing di perairan air tawar yaitu sebagai berikut :

A. Ikan Tawes (Barbodes Gonionotus)ikan tawes

· Tersebar : Ikan ini kosmopolit (hidup melimpah) se-Indonesia kecuali Irian/Papua yang hidup di sungai, rawa dan danau. Ikan ini mempunyai nama lokal : taweh, baru, lunjar, putihan, badir, kandia, rampang, dan bader. Ikan yang terpancing biasanya rata-rata se-telapak tangan, walaupun ada yang berukuran 5 kg (ditemukan di Thailand). · Biologi : Hidup di semua masa air, pemakan segala, segala musim, dapat dipancing siang dan malam. · Rekor IGFA : 2 kg oleh J.F.Hellias (Perancis) di Sungai Suphanburi, Thailand, Juli 2003. · Umpan : cacing, cere, jangkrik, pelet dan lumut.

B. Ikan Palung (Hampala Macrolepidota)

· Tersebar : di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Suka hidup di sungai dan danau. Nama daerahnya : andungan, sebarau, barau, kakap hutan dan palung. Ikan yang terpancing biasanya sekitar 30 cm, tetapi dapat mencapai berat 8 kg. · Biologi : Merupakan ikan dasar, pemakan ikan, musim kemarau lebih dominan, dapat dipancing siang dan malam. Ciri khas palung adalah bentuk mulut dan mata yang seram, menandakan sebagai ikan predator. · Rekor IGFA : 6 kg oleh Teck Ah Teng di Malaysia. · Umpan : ikan kecil dan udang hidup, cacing, serta umpan tiruan (minow dan flies)

C. Ikan Mas (Cyprinus Carpio)

· Tersebar : Ikan asal China di introduksi ke Indonesia sejak tahun 1927 dan tersebar luas di Indonesia. Besar maksimal lebih dari 50 kg. · Biologi : Merupakan ikan yang hidup di semua masa air, pemakan segala, segala musim, dipancing siang lebih baik. Ciri khas utamanya bentuk badan paling membulat dibanding ikan putihan lainnya. · Rekor IGFA : 34,5 kg oleh Leo van Der Gogten (Belanda) di Danau St Casius, Perancis, Mei 1987. · Umpan : Pelet dan cacing. Ikan mas saat kecil mirip ikan cakul yang asli Indonesia, tetapi cakul cuma bisa berukuran 15 cm, sedang ikan mas sampai 1 meter.

D. Ikan Grass Karp (Ctenopharyngodon Idella)

· Tersebar : Ikan asli Cina, di introduksi tahun 1970 an, tersebar luas di Indonesia sebagai pemakan gulma (tanaman air). Besar maksimal : 120 cm/60 kg. · Biologi : Ikan semua masa air, pemakan bahan tumbuhan, segala musim, dipancing siang lebih dominan. Ciri khas utama ikan ini adalah bentuk mulutnya lebih kecil dibanding ikan mas. · Umpan : Lumut, pelet, dan cacing. Ikan ini lebih banyak di kolam pemancingan daripada di aam bebas, karena tidak dapat memijah di alam (ikan yang dijual adalah hasil kawin suntik di balai benih).

E. Ikan Nilem (Osteochillus Hasselti)

· Tersebar : Di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Nama daerah : milem, lehat, mangut, rengis, nilem, muntu, palong, palau, pawasa, puyau, assang dan penopa. Biasa hidup di sungai, danau dan rawa yang banyak tumbuh lumut dan tanaman air. Besar maksimal : 30 cm. · Biologi : Semua masa air, herbivora, segala musim, siang hari lebih dominan. Ciri khasnya adalah adanya sungut di mulutnya. · Umpan : Cacing, lumut, pelet dan bahan tumbuhan.

F. Ikan Kepras (Puntius Binotatus)

· Tersebar : Di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Nama Daerah : Benteur, wader cakul, tanah, sepadak, tewaring, sunau, kepras. Hidup di sungai, rawa dan danau. Terutama yang berwarna coklat. Besar maksimal : 20 cm. · Biologi : Semua masa air, omnivora, segala musim, siang hari lebih dominan. · Umpan : Cacing, pelet, cere. Ikan ini biasa digunakan sebagai umpan ikan sogo,belida, GT/caru di muara, gabus, toman, palung serta ikan predator lainnya.

G. Ikan Lokas (Dangila Cuvieri)

· Tersebar : Di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Nama daerah : Umbu-umbu, lambah pasir, bandengan, wadon gunung, nilem tiworo, kujam, pujau bemban. Hidup di sungai dan danau yang dalam (jarang di pinggir sungai), tarikkan ikan termasuk kuat dibanding besar tubuhnya. Besar maksimal 30 cm. · Biologi : Semua masa air, omnivora, segala musim, sinag hari lebih dominan. Ciri khas ikan ini adalah bentuk tubuhnya yang memanjang seperti ikan bandeng. · Umpan : Cacing, lumut dan pelet.

H. Ikan Derbang (Puntius Pinnauratus)

· Tersebar : Di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Nama daerah : Lalawak, lawak, wadon, genggehek, turub hawu, regis, derbang, wader merah, baderbang, halab, iblap dan bihee. Ikan ini banyak terdapat di sungai yang menggenang. Besar maksimal : 20 cm. · Biologi : Semua masa air, omnivora, segala musim, siang hari lebih dominan. Ciri khas ikan ini adalah adanya semburat merah di pipinya. · Umpan : Cacing dan pelet.

I. Ikan Wader (Puntius Brammoides)

· Tersebar : Di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Melimpah di berbagai macam habitat perairan. Ikan yang paling tahan banting dibanding ikan bersisik lainnya, sehingga masih eksis di semua perairan. Biasa dipancing untuk digunakan sebagai umpan ikan-ikan predator. Besar maksimal hanya 10 cm. · Biologi : Ikan permukaan, omnivora, segala musim, siang dan malam. · Umpan : Laron, pelet dan cacing.

J. Ikan Lampan (Barbodes Schwanenfeldi)

· Tersebar : Di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Melimpah di sungai dan laku juga di pasar akuarium. Ikan ini dapat mencapai ukuran 30 cm. Nama daerahnya : lempan, salap, lampan sungai, tenadak merah, dan lempem. Mirip ikan tawes, tetapi mempunyai ciri khas dengan adanya 2 garis hitam tebal di sirip ekor, tidak terdapat di Pulau Jawa. · Biologi : Ikan semua masa air, pemakan segala, segala musim siang dan malam. · Umpan : Cacing dan pelet.

K. Ikan Kafiat (Puntius Wandersii)

· Tersebar : Di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Tidak ada di Pulau Jawa, tetapi banyak dijual di toko-toko akuarium. Dapat mencapai ukuran sampai 30 cm, dan mempunyai nama lain : Cipo. Perangainya sama dengan ikan tawes. Ciri khas tubuhnya lebih merah di bagian sirip-siripnya dibanding ikan tawes. · Biologi : Ikan semua permukaan, omnivora, segala musim dan dipancing siang dan malam.
· Umpan : Sama dengan ikan tawes.

L. Ikan Seluang (Osteochillus Schlegeli)

· Tersebar : Di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Dapat mencapai ukuran sampai 20 cm. Ikan ini sekilas mirip wader dan cakul tetapi mulutnya persegi. Mempunyai nama daerah diantaranya : Aralin, aralim, sebrok dan merah mata. · Biologi : Ikan semua masa air, banyak di perairan menggenang. Segala musim dan dipancing siang hari. · Umpan : Cacing dan pelet.*(bersambung edisi depan)

0 komentar:

Posting Komentar

 

perikanan Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting