Kamis, 10 November 2011

Diposting oleh yuli murniyanti di 21.48 0 komentar
 
 
 
 
 
 
i
 
4 Votes
Quantcast

Pengenalan tempat hidup ikan air tawar di habitatnya masing-masing sudah dibahas di Tabloid MM pada edisi 73, 74, 75 dan 76. Selain mengenal tempat hidupnya, mania juga harus mengetahui sosok ikan yang menjadi target. Berikut adalah beberapa jenis ikan yang sering terpancing di habitat perairan tawar.

I. IKAN BERSISIK (FAMILI CYPRINIDAE)

Ikan bersisik atau biasa disebut putihan karena sisiknya mengkilap berwarna putih merupakan famili ikan terbanyak di air tawar, sekitar 147 ikan bersisik air tawar (Kottelat, 1993) yang ada di Indonesia, mulai dari ikan yang berukuran 1 meter (ikan tambra) sampai hanya seujung jari, seperti ikan wader. Bagi orang awam, semua ikan ini dianggap putihan terutama saat masih berukuran kecil (10-15 cm), padahal mereka jelas-jelas ikan yang berbeda. Untuk mengetahuinya memang dibutuhkan deskripsi ikan tersebut (setidaknya gambar). Inilah rincian singkat beberapa ikan yang sering terpancing di perairan air tawar yaitu sebagai berikut :

A. Ikan Tawes (Barbodes Gonionotus)ikan tawes

· Tersebar : Ikan ini kosmopolit (hidup melimpah) se-Indonesia kecuali Irian/Papua yang hidup di sungai, rawa dan danau. Ikan ini mempunyai nama lokal : taweh, baru, lunjar, putihan, badir, kandia, rampang, dan bader. Ikan yang terpancing biasanya rata-rata se-telapak tangan, walaupun ada yang berukuran 5 kg (ditemukan di Thailand). · Biologi : Hidup di semua masa air, pemakan segala, segala musim, dapat dipancing siang dan malam. · Rekor IGFA : 2 kg oleh J.F.Hellias (Perancis) di Sungai Suphanburi, Thailand, Juli 2003. · Umpan : cacing, cere, jangkrik, pelet dan lumut.

B. Ikan Palung (Hampala Macrolepidota)

· Tersebar : di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Suka hidup di sungai dan danau. Nama daerahnya : andungan, sebarau, barau, kakap hutan dan palung. Ikan yang terpancing biasanya sekitar 30 cm, tetapi dapat mencapai berat 8 kg. · Biologi : Merupakan ikan dasar, pemakan ikan, musim kemarau lebih dominan, dapat dipancing siang dan malam. Ciri khas palung adalah bentuk mulut dan mata yang seram, menandakan sebagai ikan predator. · Rekor IGFA : 6 kg oleh Teck Ah Teng di Malaysia. · Umpan : ikan kecil dan udang hidup, cacing, serta umpan tiruan (minow dan flies)

C. Ikan Mas (Cyprinus Carpio)

· Tersebar : Ikan asal China di introduksi ke Indonesia sejak tahun 1927 dan tersebar luas di Indonesia. Besar maksimal lebih dari 50 kg. · Biologi : Merupakan ikan yang hidup di semua masa air, pemakan segala, segala musim, dipancing siang lebih baik. Ciri khas utamanya bentuk badan paling membulat dibanding ikan putihan lainnya. · Rekor IGFA : 34,5 kg oleh Leo van Der Gogten (Belanda) di Danau St Casius, Perancis, Mei 1987. · Umpan : Pelet dan cacing. Ikan mas saat kecil mirip ikan cakul yang asli Indonesia, tetapi cakul cuma bisa berukuran 15 cm, sedang ikan mas sampai 1 meter.

D. Ikan Grass Karp (Ctenopharyngodon Idella)

· Tersebar : Ikan asli Cina, di introduksi tahun 1970 an, tersebar luas di Indonesia sebagai pemakan gulma (tanaman air). Besar maksimal : 120 cm/60 kg. · Biologi : Ikan semua masa air, pemakan bahan tumbuhan, segala musim, dipancing siang lebih dominan. Ciri khas utama ikan ini adalah bentuk mulutnya lebih kecil dibanding ikan mas. · Umpan : Lumut, pelet, dan cacing. Ikan ini lebih banyak di kolam pemancingan daripada di aam bebas, karena tidak dapat memijah di alam (ikan yang dijual adalah hasil kawin suntik di balai benih).

E. Ikan Nilem (Osteochillus Hasselti)

· Tersebar : Di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Nama daerah : milem, lehat, mangut, rengis, nilem, muntu, palong, palau, pawasa, puyau, assang dan penopa. Biasa hidup di sungai, danau dan rawa yang banyak tumbuh lumut dan tanaman air. Besar maksimal : 30 cm. · Biologi : Semua masa air, herbivora, segala musim, siang hari lebih dominan. Ciri khasnya adalah adanya sungut di mulutnya. · Umpan : Cacing, lumut, pelet dan bahan tumbuhan.

F. Ikan Kepras (Puntius Binotatus)

· Tersebar : Di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Nama Daerah : Benteur, wader cakul, tanah, sepadak, tewaring, sunau, kepras. Hidup di sungai, rawa dan danau. Terutama yang berwarna coklat. Besar maksimal : 20 cm. · Biologi : Semua masa air, omnivora, segala musim, siang hari lebih dominan. · Umpan : Cacing, pelet, cere. Ikan ini biasa digunakan sebagai umpan ikan sogo,belida, GT/caru di muara, gabus, toman, palung serta ikan predator lainnya.

G. Ikan Lokas (Dangila Cuvieri)

· Tersebar : Di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Nama daerah : Umbu-umbu, lambah pasir, bandengan, wadon gunung, nilem tiworo, kujam, pujau bemban. Hidup di sungai dan danau yang dalam (jarang di pinggir sungai), tarikkan ikan termasuk kuat dibanding besar tubuhnya. Besar maksimal 30 cm. · Biologi : Semua masa air, omnivora, segala musim, sinag hari lebih dominan. Ciri khas ikan ini adalah bentuk tubuhnya yang memanjang seperti ikan bandeng. · Umpan : Cacing, lumut dan pelet.

H. Ikan Derbang (Puntius Pinnauratus)

· Tersebar : Di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Nama daerah : Lalawak, lawak, wadon, genggehek, turub hawu, regis, derbang, wader merah, baderbang, halab, iblap dan bihee. Ikan ini banyak terdapat di sungai yang menggenang. Besar maksimal : 20 cm. · Biologi : Semua masa air, omnivora, segala musim, siang hari lebih dominan. Ciri khas ikan ini adalah adanya semburat merah di pipinya. · Umpan : Cacing dan pelet.

I. Ikan Wader (Puntius Brammoides)

· Tersebar : Di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Melimpah di berbagai macam habitat perairan. Ikan yang paling tahan banting dibanding ikan bersisik lainnya, sehingga masih eksis di semua perairan. Biasa dipancing untuk digunakan sebagai umpan ikan-ikan predator. Besar maksimal hanya 10 cm. · Biologi : Ikan permukaan, omnivora, segala musim, siang dan malam. · Umpan : Laron, pelet dan cacing.

J. Ikan Lampan (Barbodes Schwanenfeldi)

· Tersebar : Di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Melimpah di sungai dan laku juga di pasar akuarium. Ikan ini dapat mencapai ukuran 30 cm. Nama daerahnya : lempan, salap, lampan sungai, tenadak merah, dan lempem. Mirip ikan tawes, tetapi mempunyai ciri khas dengan adanya 2 garis hitam tebal di sirip ekor, tidak terdapat di Pulau Jawa. · Biologi : Ikan semua masa air, pemakan segala, segala musim siang dan malam. · Umpan : Cacing dan pelet.

K. Ikan Kafiat (Puntius Wandersii)

· Tersebar : Di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Tidak ada di Pulau Jawa, tetapi banyak dijual di toko-toko akuarium. Dapat mencapai ukuran sampai 30 cm, dan mempunyai nama lain : Cipo. Perangainya sama dengan ikan tawes. Ciri khas tubuhnya lebih merah di bagian sirip-siripnya dibanding ikan tawes. · Biologi : Ikan semua permukaan, omnivora, segala musim dan dipancing siang dan malam.
· Umpan : Sama dengan ikan tawes.

L. Ikan Seluang (Osteochillus Schlegeli)

· Tersebar : Di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Dapat mencapai ukuran sampai 20 cm. Ikan ini sekilas mirip wader dan cakul tetapi mulutnya persegi. Mempunyai nama daerah diantaranya : Aralin, aralim, sebrok dan merah mata. · Biologi : Ikan semua masa air, banyak di perairan menggenang. Segala musim dan dipancing siang hari. · Umpan : Cacing dan pelet.*(bersambung edisi depan)

budidaya ikan air tawar

Diposting oleh yuli murniyanti di 21.45 1 komentar
h1

budidaya-ikan-air-tawar

06/12/2007
 
 
 
 
 
 
i
 
6 Votes
Quantcast
BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR POTENSI EKONOMI MASA DEPAN Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Mungkin sepotong kalimat itu menunjukkan kepada kita bahwa dengan memulai sesuatu akan lebih baik daripada tidak mencoba memberikan sedikit kontribusi yang tanpa kita sadari padahal itu yang terbaik dari diri kita. Berbicara tentang rencana pembangunan bangsa pada jangka panjang dua puluh tahun, salah satunya akan memfokuskan pada perwujudan Indonesia sebagai negara kepulauan yang mandiri dan kuat. Laut dan pulau-pulau di sekitarnya yang akan menjadi kekuatan dari pembangunan nasional itu sendiri. Jika kita sadari, ternyata Provinsi Kepulauan Bangka รข€“ Belitung dapat menjadi salah satu sasaran untuk itu. Sesuai dengan UU No. 22/1999, provinsi kepulauan yang terbilang masih muda dengan umur baru menginjak delapan tahun namun memiliki perairan 65.281 Km2 lebih luas jika dibandingkan daratannya yang hanya seluas 16.281 Km2 . Kondisi ini tentunya dapat menjadi fokus pembangunan pemerintah daerah untuk mengembangkan pembangunan ke depannya yang diprioritaskan pada sektor bahari. Perairan yang dibicarakan di sini tentunya mencakup perairan darat maupun laut. Persepsi masyarakat mungkin akan tertuju pada sektor kelautan yang diharapkan akan menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini ditunjukkan dengan hasil ikan laut di provinsi ini pada tahun 1998 sebelum provinsi ini dideklarasikan menunjukkan bahwa total dari volume ikan laut untuk Kabupaten Bangka, Belitung dan Pangkalpinang sebesar 123.046 ton (Sumber: Bangka, Belitung dan Pangkalpinang dalam angka 1998 (BAPPEDA)). Bahkan saat sekarang ada sebagian industri kecil yang telah mengelola ikan laut menjadi makanan khas provinsi ini misalnya diolah menjadi kemplang/kerupuk, abon ikan, ikan asin, dan lain sebaginya.Tidak selamanya subsektor perikanan laut dapat menjadi sumber pendapatan untuk sebuah daerah. Terkadang ada saat tertentu pasti akan terjadi penurunan hasil laut yang dikarenakan kondisi cuaca yang tidak mendukung para nelayan untuk mendapatkan hasil tangkapan berupa hasil laut, apalagi pada saat musim seperti sekarang ini. Mengingat sektor perikanan akan tetap menjadi salah satu sektor unggulan di negeri ini, maka akan sangat tepat jika kita mulai memberi perhatian yang lebih pada sektor perikanan air tawar. Namun apakah budidaya ikan air tawar ini dapat memberikan kontribusi bagi sektor perikanan? Atau mungkinkah subsektor perikanan, khususnya budidaya ikan air tawar akan terus eksis di negeri serumpun sebalai ini? Beberapa pertanyaan seperti tersebut di atas mungkin akan timbul di benak kita. Jawabannya dapat kita lihat sendiri, bahwa pemerintah daerah telah memulai untuk itu dan diharapkan masyarakat mau memulai budidaya ikan air tawar dapat semakin marak seiring dengan memanfaatkan kolong-kolong eks penambangan timah yang tidak terpakai lagi. Walaupun hanya sebagian kecil masyarakat kita telah memulai mengembangkan budidaya ikan air tawar tersebut. Timbul pertanyaan mengapa budidaya ini hanya dilakukan oleh sebagian kecil dari masyarakat kita? Pasti ada masalah atau kendala-kendala yang menjadi penyebabnya sehingga untuk budidaya ini jumlahnya sangat sedikit sekali. Hal ini bisa dikarenakan mahalnya bibit dari ikan air tawar itu sendiri atau semakin mahalnya harga pakan ternak untuk makanan ikan air tawar tersebut, serta kurangnya penyuluhan-penyuluhan untuk menambah keterampilan petani ikan air tawar dalam meningkatkan nilai tambah hasil produksi.Namun jika kita kaji lebih dalam, ternyata ikan air tawar dapat dijadikan salah satu potensi ekonomi masa yang depan dan keuntungan bagi masyarakat sendiri khususnya dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga hubungannya dengan pemenuhan hidup sehari-hari. Untuk tingkat lokal sendiri dapat dijadikan konsumsi masyarakat sehari-hari. Jika ada suatu pembelajaran yang baik pasti suatu saat akan menjadi salah satu komoditi ekspor ke luar negeri, seperti : udang, ikan kerapu, kakap merah, kepiting dan cumi-cumi. Dengan memanfaatkan potensi lahan yang masih luas untuk dijadikan tambak ikan atau udang air tawar, secara tidak langsung dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Selain itu, lokasi eks penambangan timah minimal dapat sedikit memberikan nilai tambah, jika areal atau lokasi tersebut dapat dikelola dengan baik untuk budidaya ikan air tawar. Apakah semua itu bisa terwujud? Yang pasti tidak ada yang tidak bisa. Asal ada kemauan pasti akan ada jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut. Usaha ini pasti akan terwujud dengan satu tekad dan tujuan untuk membawa negeri ini ke arah yang lebih baik. Dengan perencanaan, pengelolaan serta pemasaran yang baik dari budidaya ikan air tawar pasti tujuan yang diinginkan akan tercapai. Memang ini bukan merupakan PR (Pekerjaan Rumah) pemerintah daerah sendiri. Bantuan pihak-pihak lain tentunya sangat diperlukan untuk keberhasilan program pengembangan budidaya Ikan air tawar ke depan. Kita yakin pihak universitas dan masyarakat tidak akan tinggal diam dalam menyikapi hal ini dan pasti akan berperan aktif jika memang diperlukan. Kerjasama berupa, penelitian, pelatihan keterampilan tenaga kerjanya baik teknis di lapangan maupun manajemen pengelolaan dan pemasaran ikan air tawar itu sendiri sehingga tujuan akhirnya dapat tercapai yakni untuk memberikan andil yang besar dalam menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam hal ini, memang masyarakat lah yang harus memulai dan mampu membuktikan bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan wilayah yang tidak hanya unggul dalam pada subsektor perikanan laut namun perikanan air tawar juga harus diperhitungkan. Karena tidak menutup kemungkinan investor dapat beralih ke sektor ini setelah berakhirnya pasca timah. Apalagi letak geografis dari propinsi yang sangat mendukung untuk sarana pemasaran ke luar atau ke dalam negeri. Dari saluran distribusi telah memungkinkan kita untuk berani menerobos pasar-pasar yang ada di luar Babel sendiri. Sarana transportasi laut di propinsi ini telah tersedia dan bisa dikatakan cukup untuk itu. Dengan kondisi-kondisi tersebut di atas, kita yakin investor pasti akan datang dengan sendirinya tanpa harus menunggu dengan alasan kurangnya data dan informasi serta fasilitas-fasilitas yang ada. Kita sangat berharap semoga pimpinan daerah yang akan terpilih pada pilkada nanti dapat menjadikan sektor ini sebagai salah sektor unggulan dalam program pembangunan Bangka Belitung lima tahun yang akan datang.Akankah pada kenyataannya nanti kita dapat menunjukkan bahwa budidaya ikan air tawar memang merupakan salah sektor ekonomi potensial masa yang akan datang di Bumi Serumpun Sebalai sehingga kita dapat berkata memang belum terlambat untuk memulainya dari sekarang. [UBB]

koleksi ikan air tawar

Diposting oleh yuli murniyanti di 21.43 2 komentar
Koleksi Ikan Air Tawar
Nama : Belida
   
Nama : Bilis
   
Nama : Jelawat
   
Nama : Kalui
   
Nama : Kap Kepala Besar
   



Nama : Kap Rumput
   
Nama : Kawan
   
Nama : Kelah
   
Nama : Keli Bunga
   
Nama : Ketutu
   
Nama : Lalang
   
Nama : Lampam Jawa
   
Nama : Leekoh
   
Nama : Patin
   
Nama : Rung
   
Nama : Sebarau
   
Nama : Sepat
   
Nama : Sia
   


Talapia merah
   
Nama : Tapah
   
Nama : Tengas
   
Nama : Terbul
   
Nama : Udang Betina
   
Nama : Udang Jantan

ikan air tawar

Diposting oleh yuli murniyanti di 21.40 0 komentar
Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal, lingkungan air tawar berbeda dengan lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya. Untuk bertahan di air tawar, ikan membutuhkan adaptasi fisiologis yang bertujuan menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh.
41% dari seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar. Hal ini karena spesiasi yang cepat yang menjadikan habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk ditinggali.
Ikan air tawar berbeda secara fisiologis dengan ikan laut dalam beberapa aspek. Insang mereka harus mampu mendifusikan air sembari menjaga kadar garam dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada bagian sisik ikan juga memainkan peran penting; ikan air tawar yang kehilangan banyak sisik akan mendapatkan kelebihan air yang berdifusi ke dalam kulit, dan dapat menyebabkan kematian pada ikan.
Karakteristik lainnya terkait ikan air tawar adalah ginjalnya yang berkembang dengan baik. Ginjal ikan air tawar berukuran besar karena banyak air yang melewatinya.
Banyak spesies bereproduksi di air tawar namun menghabiskan sebagian besar kehidupannya di laut. Mereka dikenal dengan nama ikan anadromous, meliputi salmon, trout, dan stickleback. Beberapa ikan, secara berlawanan, lahir di laut dan hidup di air tawar, misalnya belut.
Spesies yang bermigrasi antara air laut dan air tawar membutuhkan adaptasi pada kedua lingkungan. Ketika berada di dalam air laut, mereka harus menjaga konsentrasi garam dalam tubuh mereka lebih rendah dari pada lingkungannya. Ketika berada di air tawar, mereka harus menjaga kadar garam berada di atas konsentrasi lingkungan sekitarnya. Banyak spesies yang menyelesaikan masalah ini dengan berasosiasi dengan habitat berbeda pada berbagai tahapan hidup. Belut, bangsa salmon, dan lamprey memiliki toleransi salinitas di berbagai tahap kehidupan mereka.

Sehat Bebas Perut Buncit Berkat ikan

Diposting oleh yuli murniyanti di 21.38 0 komentar
2 Votes
Quantcast
Sangat disarankan mengonsumsi ikan laut kaya omega 3 seperti salmon dan tuna Albacore.
Sabtu, 31 Juli 2010, 14:27 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Anda Nurlaila
Salmon (dok. Corbis)
VIVAnews - Sebuah studi di Korea menunjukkan, konsumsi ikan bermanfaat untuk kesehatan. Konsumsi minimal satu porsi ikan per hari akan mengurangi risiko terjadinya sindrom metabolik pemicu penyakit diabetes, jantung dan stroke. Hasil penelitian terhadap 3.500 orang dewasa usia 40-69 tahun di Korea menunjukkan, pria yang makan satu porsi ikan laut setiap hari memiliki risiko 57 persen lebih rendah mengidap sindrom metabolik dibanding orang yang makan ikan sekali tiap minggu. Sindrom ini merupakan kombinasi faktor risiko untuk diabetes, penyakit jantung dan stroke. Dr Merle Myerson, seorang ahli jantung dan Direktur Program Pencegahan Penyakit Jantung Rumah Sakit Luke Roosevelt Hospital menyarakankan konsumsi ikan laut kaya omega 3 seperti salmon dan tuna Albacore. 
Diposting oleh yuli murniyanti di 21.33 0 komentar
 
 
 
 
 
 
i
 
4 Votes
Quantcast
Mahluk yang pantas jadi tokoh fiksi ilmiah ini ditemukan di dasar laut Australia.
Jum’at, 16 Juli 2010, 12:55 WIB
Elin Yunita Kristanti
Ikan buruk rupa di dasar Great Barrier Reef (Dailymail.co.uk)
VIVAnews – Great Barrier Reef, kumpulan terumbu
karang terbesar dunia yang terletak di Australia menjadi tempat hidup
sejumlah spesies aneh dengan penampakan yang mengerikan.
Binatang laut unik ini ditemukan di dasar Great Barrier Reef. Tim
Peneliti dari dari Universitas Queensland, Australia menggunakan kamera
berteknologi tinggi yang dioperasikan dari jarak jauh untuk menangkap
gambaran kehidupan di kedalaman sekitar 1.500 meter di bawah laut.
Ahli Biologi Kelautan, Justin Marshall — yang memimpin tim peneliti — mengatakan beberapa spesies berhasil tertangkap kamera, di antaranya, hiu prasejarah bersirip enam, oil fish — sejenis Mackerel, kawanan Crustacea, dan banyak ikan yang tak terdefinisikan — yang terlihat seperti mahluk dalam fiksi ilmiah.

budidaya ikan akan di perbesar 3kali lipat

Diposting oleh yuli murniyanti di 21.32 0 komentar
 
 
 
 
 
 
i
 
4 Votes
Quantcast
DKP telah melakukan perubahan anggaran untuk tahun 2010 sebesar Rp 400 miliar.
Rabu, 30 Desember 2009, 00:24 WIB
Arry Anggadha, Bayu Galih
Ikan (maflib.mtandao-afrika.net)
VIVAnews - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel
Muhammad mengatakan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) akan
melakukan pengembangan besar-besaran di produksi rumput laut dan budi
daya ikan. Bahkan DKP menargetkan kenaikan budidaya ikan hingga tiga
kali lipat.
Hal ini dikatakan Fadel saat menemani Wakil Presiden Boediono
kunjungan kerja di Gorontalo, 29 Desember 2009. “Kami akan naikkan budi
daya ikan hingga kurang lebih 300 persen,” kata dia.
Dengan demikian DKP, kata Fadel, juga akan menyiapkan anggaran yang
besar untuk produksi rumput laut dan budidaya ikan. Saat ini, DKP telah
melakukan perubahan anggaran untuk tahun 2010 sebesar Rp 400 miliar
untuk pengembangan budi daya ikan.
Rencananya, DKP juga akan memfokuskan anggaran ke budidaya ikan. Sehingga DKP akan meminta tambahan anggaran sebesar Rp 1,6 triliun. “Untuk penambahan budidaya ikan di tingkat nasional,” ujar Fadel.

rehabilitasi terumbu karang dengan transplantasi

Diposting oleh yuli murniyanti di 21.29 0 komentar
 
 
 
 
 
 
i
 
12 Votes
Quantcast
Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam hayati yang sangat potensial. Salah satu kekayaan tersebut yakni terumbu karang. Sebagai ekosistem yang khas dan terletak di daerah tropis, ekosistem terumbu karang memiliki produktivitas yang cukup tinggi sehingga keanekaragaman biota yang ada di dalamnya cukup besar. Misalnya, karang batu (scleractinian coral) sebagai komponen utama penyusun terumbu memiliki distribusi spesies tertinggi. Sekurang-kurangnya ada 590 spesies (sembilan di antaranya spesies baru) dari 793 spesies yang diketahui di dunia. Beberapa peran penting ekosistem terumbu karang dapat dilihat dari segi estetika, sebagai pelindung fisik dan sebagai produk yang menghasilkan nilai ekonomi. Dari segi estetika, tidak dapat dimungkiri ekosistem terumbu karang menampilkan pemandangan yang sangat indah, sehingga sering juga disebut oleh para wisatawan sebagai surga bawah laut. Sebagai pelindung fisik terhadap pantai. Kerusakan terumbu karang akan mengurangi kemampuan karang untuk berperan dalam memberikan perlindungan terhadap pantai dari ancaman ombak besar. Sebagai sumber ekonomi, ekositem tersebut menghasilkan berbagai jenis ikan karang, udang karang, alga, tripang, kerang mutiara, dan memberikan tempat perlindungan dan tempat berkembang biak bagi berbagai ekosistem karang. Terumbu karang memiliki peran utama sebagai habitat (tempat tinggal), tempat mencari makan (feeding ground), tempat asuhan dan pembesaran (nursery ground), dan tempat pemijahan (spawning ground) bagi berbagai jenis biota laut yang hidup di terumbu karang. Dengan demikian ekositem ini secara tidak langsung berhubungan dengan tingkat mata pencaharian masyarakat nelayan.

2015 LAMPUNG JADI PENGHASIL PERIKANAN TERBESAR

Diposting oleh yuli murniyanti di 21.15 0 komentar
HERMANSYAH MURP :“melalui  Musrenbang di harapkan ,dapat merumuskan rancangan pembangunan jangka  menengah-RPJM- tahun 2010- 2014 di sektor  kelautan dan perikanan”
BANDARLAMPUNG (31/03) Dinas perikanan dan kelautan propinsi lampung tahun 2015 mentargetkan menjadi  penghasil  perikanan terbesar  di dunia,bukan saja  air tawar ,namun juga hasil perikanan  laut.
Demikian dikatakan  Kepala dinas perikanan dan kelautan propinsi lampung,HERMANSYAH MURP,usai memberikan sambutan musrenbang, kelautan dan perikanan tahun 2010 pagi tadi di Bandar Lampung.
Diatakannya, propinsi lampung  memiliki potensi kelautan dan perikanan yang besar mulai dari perikanan darat, laut, pesisir dan pulau-pulau kecil,yang memiliki luas  perairan  laut 24 koma 820 kilometer persegi,atau 41 koma 2 persen dari wilayah  propinsi lampung, dengan panjang garis pantai 1 koma 105 kilometer dan 130 buah pulau kecil.
Menurut HERMANSYAH MURP,melalui  Musrenbang di harapkan ,dapat merumuskan rancangan pembangunan jangka  menengah-RPJM- tahun 2010- 2014 di sektor  kelautan dan perikanan dan  merumuskan prioritas  pembangunan kelautan dan perikanan propinsi lampung,sebagai masukan guna  menyususn rencana kerja , SKPD  kelautan dan perikanan propinsi lampung  tahun 2011, serta  menyepakati  prioritas  kegiatan pembangunan lintas kabupaten  /kota  dan sumber dananya//////LAPORAN : SAPARUDIN////////aap//////
 

perikanan Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting