Produksi Perikanan Tangkap Laut Lampung Meningkat
BANDARLAMPUNG: Produksi perikanan tangkap laut Lampung pada 2010 sebesar 164.551 ton lebih atau naik 13,60 persen dibandingkan tahun sebelumnya.“Pada 2009, produksi perikanan laut Lampung hanya 144.856 ton,” kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, Makmur Hidayat di Bandarlampung, Rabu 20 April 2011.
Ia menjelaskan, produksi perikanan laut itu berasal dari beberapa kabupaten/kota di Lampung seperti Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Barat, Bandarlampung, Tulangbawanag, Pesawaran, Lampung Selatan dan lain-lain.
Meurutnya, di antara kabupaten/kota itu, produksi ikan terbanyak pada periode itu terdapat di Kabupaten Lamnpung Timur dengan 39.941 ton, disusul Lampung Selatan 26.000 ton lebih dan Tanggamus sebesar 20.659 ton.
Sementara produksi perikanan tangkap umum di Lampung pada periode yang sama yakni 8.530 ton atau turun sekitar 42 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya dengan produksi 14000 ton lebih.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung itu lebih lanjiut mengatakan, produksi perikanan tangkap Provinsi Lampung selama 2010 sebanyak 132.333,52 ton, turun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 173.082,25 ton.
Lampung lanjutnya, memiliki potensi kelautan dan perikanan yang besar mulai dari perikanan darat, laut, pesisir dan pulau-pulau kecil, dengan luas perairan laut 24,820 km2 atau 41,2 persen dari wilayah Provinsi Lampung, dengan panjang garis pantai 1.105 km dan 130 buah pulau kecil.
Produksi perikanan tangkap di Lampung baru mencapai sekitar 41 persen. Padahal produksinya diperkirakan sebanyak 388 ribu ton per tahun.
Di sisi lain, kata Makmur, perkembangan produksi perikanan tangkap di Lampung masih relatif kecil sehingga diperlukan upaya untuk mengoptimalkan hasil tangkapan.
Khusus perikanan tangkap laut, menurutnya, nelayan harus memiliki armada atau kapal besar berbobot di atas 30 GT serta peralatan lainnya.
Selain itu, nelayan juga perlu diberikan modal untuk melaut atau mencari ikan. “Biasanya nelayan sekali melaut memerlukan biaya sekitar Rp30 juta untuk biaya operasional selama seminggu,” jelasnya.
Saat ini, lanjutnya, hampir 70 persen nelayan di Lampung hanya memiliki perahu dengan kapasitas kecil di bawah 5 GT. Sehingga, mereka tidak bisa mencari ikan lebih jauh di laut yang memiliki potensi perikanan yang banyak. (ant)
0 komentar:
Posting Komentar