Ikan Laut Menghilang
AKIBAT cuaca buruk dan gelombang laut tinggi, pasokan ikan laut ke pasar tradisional mulai surut dan terancam langka. Hal itu membuat harga ikan laut di pasaran meroket.
Menurut H. Djedje Alamsyah, pedagang ikan di Pasar Kosambi Bandung, Selasa (13/12), saat ini pasokan ikan laut mulai berkurang dan langka. Cuaca buruk dan gelombang tinggi membuat para nelayan kesulitan mencari ikan.
"Jenis ikan laut yang pasokannya tersendat, yaitu tenggiri, tongkol, udang, dan cumi. Bahkan saat ini pasokan ikan laut cenderung berkurang hingga 40 persen," katanya.
Akibatnya, lanjut Djedje, harga ikan laut pun melonjak dengan rata-rata kenaikan 30 persen. Ikan tenggiri misalnya yang biasanya Rp 40 ribu/kg menjadi Rp 55 ribu/kg. Ikan tongkol dan ikan kembung yang tadinya Rp 20 ribu menjadi Rp 26 ribu/kg. Bahkan untuk harga cumi mencapai Rp 40.000, padahal sebelumnya Rp 35.000/kg dan udang dari Rpp 60.000 menjadi Rp 70.000/kg.
Kondisi gelombang laut yang tinggi membuat para nelayan kesulitan untuk melaut. Kondisi ini diperkirakan akan terjadi hingga Maret. Sehingga tidak menutup kemungkinan persediaan ikan laut pun akan menipis dan terancam langka.
"Ini sulit diprediksi, apalagi dengan cuaca buruk seperti sekarang. Tentunya kalau cuaca terus begini ikan laut akan langka di pasaran, karena tidak ada nelayan yang menangkap ikan," katanya.
Dipaparkan Djedje, kenaikan harga ikan laut saat ini dikeluhkan para konsumen. Mereka juga mengeluhkan kenaikan harga yang cukup tinggi sehingga mengurangi pembelian.
"Kondisi ini diperparah dengan permintaan yang cenderung menurun, sehingga para pedagang bingung sendiri. Lihat saja, udang yang biasanya pukul 22.00 WIB terjual sebanyak 25 kg, sekarang masih banyak," katanya.
Selain itu, penurunan permintaan pun dipengaruhhi banyaknya supermarket. Tidak sedikit konsumen yang lebih memilih berbelanja ke supermarket.
"Kita berharap pemerintah tidak memberikan kemudahan begitu saja kepada para pengusaha besar untuk mendirikan supermarket, karena imbasnya dirasakan pedagang pasar tradisional yang kemampuan modalnya terbatas," katanya. (agus/"GM")**
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar